hal ini dikarenakan di negara miskin bahan-bahan organik untuk enter usaha pertanian lebih mudah didapatkan dibandingkan akses menuju pestisida dan pupuk sintetik.[fifty eight] Namun studi ini ditantang kebenarannya dengan studi lain pada tahun 2008 yang menyatakan bahwa estimasi berlebihan pada pertanian organik dikarenakan misinterpretasi information dan kesalahan hitung.[59]
Yaa... Semacam horor gitu sih. Membayangkan ada berapa banyak orang yang dulu pernah mati karena sistem tanam paksa dan jadi buruh cangkul di sekitar rel kereta tempo dulu.
Pada umumnya, produk pertanian organik cenderung lebih mahal daripada produk pertanian konvensional. Ini disebabkan oleh biaya produksi yang lebih tinggi dan skala produksi yang lebih kecil.
Kita berharap bahwa akan semakin banyak lagi petani yang memilih untuk menerapkan sistem pertanian organik di seluruh Indonesia sehingga akan semakin berkontribusi bagi kesehatan lingkungan dan juga bagi peningkatan perekonomian nasional.
Dari segi ongkos produksi, sistem pertanian organik juga jauh lebih ekonomis. Para petani organik tidak harus dibuat repot merogoh kocek untuk membeli berbagai pupuk seperti urea, SP-36, NPK dan sebangsanya yang tidak bisa dibilang murah untuk saat ini. Dengan begitu, pertanian organik akan lebih meringankan ongkos produksi para petani.
Kesehatan dan kesejahteraan dicapai melalui ekosistem spesifik, seperti tanah yang subur untuk tanaman pangan, ekosistem pertanian untuk hewan, dan lingkungan perairan untuk ikan.
Disparitas harga yang tidak menentu juga menjadi faktor petani kita belum mendapatkan hak-hak secara penuh. Sehingga perhatian dan sentuhan pemerintah sangat dibutuhkan untuk mendorong petani kita lebih produktif baik dari hulu hingga klik disini ke hilir.
Semoga konsep pertanian organik Mina Padi semakin berkembang dan panen padi organik hari ini bisa memotivasi petani lain untuk kembali kepada alam.
Arista Montana menunjukkan bahwa Pertanian Organik bukan hanya soal hasil panen sehat, tapi juga menjaga lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan semakin banyak petani mengadopsi metode ini, dampak positifnya akan semakin meluas untuk manusia dan alam.
Pertanian organik memanfaatkan proses alami di dalam lingkungan untuk mendukung produktivitas pertanian, seperti pemanfaatan legum untuk mengikat nitrogen ke dalam tanah, memanfaatkan predator untuk menaggulangi hama, rotasi tanaman untuk mengembalikan kondisi tanah dan mencegah penumpukan hama, penggunaan mulsa untuk mengendalikan hama dan penyakit, dan pemanfaatan bahan alami, termasuk mineral bahan tambang yang tidak diproses atau diproses secara nominal, sebagai pupuk, pestisida, dan pengkondisian tanah.[15] Tanaman yang lebih unggul dan tangguh dikembangkan melalui pemuliaan tanaman dan tidak dimodifikasi menggunakan rekayasa genetika.
"Content ini memberi kita cara untuk memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah dan menghasilkan air dari udara—kapan saja, di mana saja."
Menurutnya, perlu dikembangkan jejaring dalam wadah koperasi untuk menaungi para petani organik di Kabupaten Jeneponto. Keberlanjutan pertanian organik juga harus didukung dari sisi pemasaran.
Ia menyebutkan, bahwa salah satu yang akan menjadi kerjasama kedua negara adalah mengembangkan tanaman komoditas gandum.
Dalam subjudul ini, kita akan melihat bagaimana pertanian organik berkembang di berbagai negara termasuk Indonesia.